Senin, 16 November 2009

Open System Interconnection (OSI) Layer

Open System Interconnection (OSI) merupakan sebuah model untuk komunikasi komputer yang terdiri dari 7 layer atau lapisan (OSI 7 layer). Sebelum adanya OSI yang merupakan standar internasional ini, setiap perusahaan komputer seperti IBM dan DEC mempunyai arsitektur masing- masing sehingga produk yang dihasilkan mereka tidak bisa saling inter-operasi. Bisa dikatakan bahwa OSI digunakan agar ada standart dalam pembuatan produk yang dilakukan oleh vendor.Sehingga produk yang dikeluarkan nantinya dapat digunakan.



Manfaat Model OSI:

  • Membuat peralatan vendor yang berbeda dapat saling bekerjasama

  • Membuat stadarisasi yang didapat dipakai vendor untuk mengurangi kerumitan perancangan

  • Standarisasi interfaces

  • Modular enginneering

  • Kerjasama dan komunikasi teknologi yang berbeda

  • Memudahkan pelatihan network.


> Phisical (Layer 1)

Physical layer mendefinisikan karakteristik mekanik, elektrik, fungsional, dan prosedural untuk mengaktifkan, mempertahankan/memelihara (maintain), serta memutuskan (deactivate) koneksi untuk mentransmisikan deretan bit melalui suatu saluran fisik. Saluran fisik tersebut dapat berupa konektor dan perkabelan antara DTE dengan DCE pada suatu titik pengaksesan jaringan (network access point) atau dapat pula berupa kabel serat optik yang terdapat di dalam suatu jaringan dsb. Beberapa parameter yang digunakan pada layer 1 diantaranya ialah level sinyal dan durasi bit. Contoh standard layer 1 adalah X.21 di dalam rekomendasi CCITT X.25, standard RS-232C dan sebagainya.

Komponen dalam lapisan ini adalah:

1. Kabel (UTP atau STP): sebagai media transmisi (untuk membawa aliran bit data dari satu ke komputer lainnya)


2. Repeater: untuk menguatkan kembali sinyal yang sudah berkurang karena jarak yang terlalu jauh

3. Hub: untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan


4. NIC: untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehinggan dapat di transmisikan diatas media jaringan

5. Tranceiver



Protokol pada phisical layer ini mencakup:

  • IEEE 802.3

  • RS-232C

  • X.21


> Data Link (Layer 2)

Data link layer memiliki fungsi untuk mewujudkan suatu transfer data yang andal melalui saluran fisik. Layer ini memetakan unit data yang bersal dari network layer menjadi frame data yang dapat ditransmisikan. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi di atas, data link layer menyediakan proses sinkronisasi, error control dan flow control. Selain itu, jika diperlukan, layer 2 juga melaksanakan proses multiplexing satu data link ke dalam beberapa saluran fisik.

Komponen dalam lapisan ini adalah:

1. NIC: untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehinggan dapat di transmisikan diatas media jaringan


2. Switch Layer 2: untuk melakukan switching terhadap paket dengan melihat alamat fisiknya (MAC Address)


3. Bridge: untuk memperluas jaringan dan membentuk segmen jaringan



Contoh standard untuk layer 2 adalah link access protocol-B (LAP-B) yang merupakan subset dari high-level data link control (HDLC).


> Network (Layer 3)

Fungsi yang dijalankan oleh network layer menyebabkan layer-layer yang berada di atasnya tidak tergantung kepada proses ruting dan penyambungan yang berhubungan dengan pembentukan koneksi jaringan. Fungsi-fungsi network layer yang lain meliputi pengalamatan, identifikasi titik akhir (endpoint identificatio), dan pemilihan layanan jika terdapat lebih dari satu penawaran layanan. Contoh dari protokol layer 3 adalah rekomendasi X.25 dari CCITT.

Komponen dalam lapisan ini adalah Router. Router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan lain. Adapun gambar Router yaitu:




> Transport (Layer 4)

Transport layer melaksanakan pengendalian end-to-end (station-to-station) terhadap data yang ditransmisikan serta melakukan optimasi terhadap penggunaan sumber daya jaringan. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protocol-protokol yang terletak di atasnya.

Layanan yang dimaksud antara lain:

  1. Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.

  2. Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.

  3. Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.

  4. Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.

  5. Pembentukan sirkuit virtual yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.


> Session (Layer 5)

Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan yang mengizinkan sesi koneksi antar node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu-menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI (lapisan fisik, data link, network dan transport). Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat nama jaringan logis dan juga menetapkan [[[port TCP|port-port komunikasi]]. Sebagai contoh, Protocol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.

Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti halnya TCP/IP atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, presentasi dan aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai sebuah lapisan aplikasi saja.


> Presentation (Layer 6)

Presentation layer bertugas memberikan informasi cara mengatasi perbedaan syntax kepada entitas aplikasi-aplikasi yang sedang berkomunikasi. Untuk melaksanakan fungsi ini, layer 6 melakukan proses transformasi data (kompresi dan enkripsi), pembentukan (format) data, serta pemilihan syntax. Contoh dari protokol layer 6 adalah format representasi data EBDIC dan ASCII, skema kompresi seperti MPEG dan QuickTime dan sebagainya.


> Application (Layer 7)

Application layer memungkinkan suatu proses aplikasi mengakses lingkungan OSI. Layer ini dapat dianalogikan sebagai ”jalan” yang menghubungkan proses proses aplikasi yang menggunakan OSI untuk saling mempertukarkan informasi. Semua layanan yang disediakan dapat diakses secara langsung oleh proses aplikasi.

Layanan-layanan yang disediakan meliputi :

  1. Identifikasi partner komunikasi yang dituju

  2. Penentuan kesediaan partner yang dituju

  3. Pembentukan kewenangan untuk berkomunikasi

  4. Persetujuan atas tanggung jawab terhadap pemulihan kesalahan (error recovery)

  5. Persetujuan atas prosedur yang digunakan untuk mempertahankan integritas data.

Contoh protocol aplication layer adalah Telnet, File Transfer Protocol (FTP), OSI Common Management Information Protocol (OCMIP), dan sebagainya.

Download artikel:

Rabu, 28 Oktober 2009

Membuat Web Server

Pada hari ini untuk membuat homepage, membuat file HTML tidak lah sulit. Cukup dengan menggunakan editor anda, seperti MSWord, mensave naskah yang anda edit dengan “Save As” dan memilih tipe dokumen “Web page” maka naskah yang kita ketik akan menjadi file-file HTML yang siap tayang di Web. Tinggal masalah tata letak & check link dari berbagai Univeral Resource Locator (URL) dari berbagai situs yang menjadi referensi di halaman Web yang kita gunakan. Dengan menggunakan editor Web yang profesional, seperti MS Frontpage, berbagai fasilitas check tersebut menjadi lebih mudah karena akan dilakukan secara automatis.

Biasanya pada MS Frontpage juga tersedia fasilitas personal Web server yang memungkinkan kita untuk men-test secara life halaman Web yang kita tulis dilihat dari browser Internet Explorer di desktop. Tentunya fasilitas yang di sediakan oleh sebuah personal Web server terbatas untuk di operasikan sebagai Web server yang betul-betul operasional untuk memberikan servis di Internet.

Untuk mengoperasikan Web server yang betulan yang di Internet, kebanyakan orang menggunakan software Apache. Apache merupakan software yang menggunakan lisensi GNU Public License (GPL) atau lebih dikenal sebagai software open source. Oleh karena itu Apache dapat diperoleh secara gratis di Internet, termasuk source code-nya tanpa kita perlu membajak software tersebut. Seperti umumnya software lain yang menggunakan lisensi GPL, umumnya beroperasi di sistem operasi yang mengunakan lisensi GPL juga seperti Linux atau FreeBSD. Jadi Apache ini juga beroperasi di Linux / FreeBSD. Oleh karena itu, praktis seluruh perangkat lunak yang digunakan gratis dan dapat diperoleh sampai source code-nya tanpa melanggar Hak Cipta sama sekali.

Secara praktis untuk membuat Web server menggunakan Apache di Linux, adalah membeli CD Linux yang banyak terdapat di toko-toko komputer yang di jual seharga Rp. 20.000-an tanpa membajak software sama sekali. Langkah selanjutnya tentunya menginstalasi Linux tersebut termasuk Web server-nya, setelah terinstall jika di perlukan maka kita perlu menset konfigurasi Linux yang kita gunakan (jika diperlukan saja).

Untuk menginstal Linux beserta Web server Apache tidak lah sukar sama sekali, sebagai contoh pada CD Linux RedHat kita cukup booting komputer dengan harddisk baru yang kosong yang akan kita jadikan Web server dengan dimasukan CD Linux RedHat pada CD-ROM drive-nya, kemudian kita akan booting dari CD-ROM. Instalasi RedHat akan dilakukan pada saat itu juga, ada beberapa pilihan instalasi, apakah kita akan menggunakan sebagai workstation, server atau custom installation. Web server Apache akan di instalasi secara automatis pada instalasi server atau custom installation. Tidak banyak yang perlu kita lakukan pada waktu instalasi, paling memasukan password untuk account root (administrator mesin), nama mesin (hostname), nomor IP address juga memberikan user lain yang ingin diberi account.

Setelah menunggu instalasi Linux dilakukan kira-kira butuh waktu 15-20 menit-an tergantung pilihan yang kita pilih, maka setelah selesai Linux sebetulnya sudah siap berfungsi sebagai Web server dengan hostname yang kita set di awal. Tentunya agar bisa dikenal di Internet kita perlu meregistrasi hostname & IP address tersebut di Internet melalui registrar yang ada. Untuk domain *.co.id, *.or.id, *.web.id registrasi dilakukan melalui IDNIC http://www.idnic.net.id.

Selanjutnya kita tinggal memasukan berkas-berkas HTML yang sudah kita edit di Web server Linux yang baru ini. Setting default direktori tempat menyimpan HTML tersebut berada di direktori

/home/httpd/html

File pertama (homepage) yang kita buat harus diberi nama index.html itu adalah standar yang digunakan di Web server. Setelah semua file HTML di simpan baik-baik dapat kita lihat file tersebut menggunakan browser di workstation pada alamat http://www.situs-anda-di-internet.com. Saya asumsikan nama domain yang anda pilih adalah situs-anda-di-internet.com.

Bagi user yang mempunyai login di mesin anda, mereka juga dapat membuat sendiri Web personal di mesin tersebut pada home direktori masing-masing user di direktori public_html. Misalnya user unyil di mesin anda, maka personal web server unyil di simpan di

/home/unyil/public_html

personal webpage milik unyil dapat di lihat pada alamat

http://www.situs-anda-di-internet.com/~unyil

tentunya semua ini akan menjadi lebih rumit jika anda menginginkan web server anda mempunyai beberapa domain name & juga harus melayani banyak sekali request (permintaan). File httpd.conf di directori /etc/httpd/conf menjadi penting untuk diperhatikan lebih lanjut.

Konsep & Cara Kerja DNS

DNS (Domain Name System) adalah suatu system yang mengubah nama host (seperti linux.or.id)
menjadi alamat IP (seperti 64.29.24.175) atas semua komputer yang terhubung langsung ke
Internet. DNS juga dapat mengubah alamat IP menjadi nama host.
DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah Top Level
Domain(TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabang-cabang
yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id
pertama-tama DNS bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id
misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang bertanggung
jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id tentang linux.or.id dan
dijawab 64.29.24.175
Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti domain
lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang penting diingat adalah alamat IP-nya
ditulis dalam urutan terbalik di bawah in-addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP 64.29.24.275
prosesnya seperti contoh linux.or.id: cari server untuk arpa, cari server untuk in-addr.arpa, cari
server untuk 64.in-addr.arpa, cari server 29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 24.29.64.in-addr.arpa.
Dan cari informasi untuk 275.24.29.64.in-addr.arpa. Pembalikan urutan angkanya memang bisa
membingungkan.
DNS Server di Linux
DNS Server di linux biasanya dijalankan oleh program yang bernama named. Program ini
merupakan bagian dari paket bind yang dikoordinasikan oleh Paul Vixie dari The Internet Software
Consortium. Biasanya program ini terletak di /usr/sbin/named dan dijalankan pada waktu booting
dari /etc/rc.d/init.d/named start. Agar named dijalankan pada setiap booting masukkan named ke
daftar server yang harus distart dengan menggunakan ntsysv.

Web Server

Server web adalah salah satu target favorit di internet saat ini. Webservers harus dapat diakses dari lokasi manapun di internet inorder untuk mengizinkan komputer / pengguna untuk melihat situs. Salah satu bahaya yang paling umum adalah defacements situs, yang sebagian besar dilakukan oleh apa yang disebut script kiddies atau kerupuk. Defacements dapat menyebabkan kerusakan perusahaan serius seperti pada downtime, dan kepercayaan terhadap pelanggan dan bersih secara umum. Lebih buruk lagi adalah jika webserver menyimpan informasi sensitif seperti detail kartu kredit, bahwa pada beberapa defacements diterbitkan secara terbuka pada situs dirusak. Hi all, i was tentang men-setup server web baru untuk beberapa situs pribadi saya yang saya ingin meng-host, dan karena i love i keamanan ingin memasangnya seaman mungkin, dan berbagi dengan Anda cara men-setup server web yang aman menggunakan SuSE linux 7.3 (sejak distro i digunakan). Saya berharap bahwa ini akan membantu Anda dalam menyiapkan web server yang aman.

Setiap layanan harus tightend sebaik mungkin untuk alasan keamanan, yang berarti bahwa layanan harus diluncurkan sebagai standalone saja dan tidak diluncurkan sebagai root. Yang mengamankan titik bahwa jika pelayanan terganggu, penyerang hanya memiliki banyak akses sebagaimana layanan yang berjalan di (misalnya untuk webserver, biarkan www pengguna menjadi orang yang memulai layanan itu bukan root).

Perkembangan Pentium 4

2000: Intel® Pentium® 4 Processor

Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001: Intel® Xeon® Processor

Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001: Intel® Itanium® Processor

Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002: Intel® Itanium® 2 Process
or

Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
2003: Intel® Pentium® M Processor

Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors

Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004: Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz

Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005: Intel Pentium D 820/830/840

Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006: Intel Core 2 Quad Q6600

Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )

2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220

Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)

Jumat, 05 Juni 2009

Mozilla Fire Fox

A New For Mozilla Fire Fox

Mozilla has announced rampungnya the second alpha version of Firefox 3.1 (tips from LouCypher). The latest version supports HTML element 5 'video' and some new features such as a new tab visualization and optimization backend to improve compatibility with web standards like CSS 3 and HTML 5.

Firefox 3.1 is berkode name Shiretoko the HTML 5 video element offers some of the unique capabilities that can not be done by the Flash-based video player today. For example insert video content with other sites in a transparent, manipulate and playback mellaui JavaScript access the video directly through the Dom.

Under this demonstration video shows the semi-transparent video playing in a frame the size of SVG variables. Under this demonstration only be implemented using standard web technology and show how developers can provide interactive video without Flash.

Other significant features included in the latest alpha version is support for web worker thread, a scripting capability that allows computing internsif JavaScript to be done in the background in order not to cause a slowing in the Firefox user interface. And do not forget that resemble Shiretoko akan based TraceMonkey JavaScript engine that, according to some testing even faster than the V8 engine owned by Chrome.

You can download this latest version from the official Mozilla site. http://www.mozilla.org/projects/firefox/3.1a2/releasenotes/

(source: udaramaya.com)